Warga Pragaan Mengeluhkan Pelayanan Puskesmas Pragaan Yang Buruk

Masrul dan Puskesmas Pragaan (Foto Asmuni Okaranews.id )

Sumenep Okaranews.id – Masrul warga Dusun Rembang, Desa Pragaan Daya, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Sangat kecewa dengan pelayanan puskesmas pragaan yang lalai dan kurang maksimal, hingga mengakibatkan keluarganya meninggal dunia kecelakaan.

“Pelayanan kesehatan dan kepala Puskesmas Pragaan sampai tidak becus, hingga mengakibatkan keluarga saya jadi korban”.ucapnya dengan nada kesalnya 13 mei 2025 sekitar 23.30 wib terhadap media kami.

Bukan tanpa alasan, kejadian berawal saat masrul bersama AB membawa kakeknya untuk dilakukan perawatan di puskesmas pragaan, namun setelah sampai di ruang UGD (Unit Gawat Darurat) menurut petugas pelayanan yang ada di sana, pasien membutuhkan oksigen, namun sayangnya pusat kesehatan masyarakat, (PUSKESMAS) tidak ada stock oksigen, sehingga AB mencari pusat kesehatan lain, yang bisa menjamin kesedian oksigen yang di butuhkan pasien.

“Ini keluarga saya keluar untuk mencari jalan alternatif ke Klinik NU mau cari oksigen, dikarenakan puskesmas disini tidak ada. Namun naas keluarga saya terlindas truck dan meninggal dunia saat perjalanan menuju klinik kesehatan swasta” Terang Masrul. 

Tak selesai disitu, ia menambahkan penilaiannya dalam hal ini, adalah bentuk kekejaman secara terstruktural dan masif, bukan tanpa alasan, ketika di tanyakan kepada petugas puskesmas tentang ketidak sedianya oksigen dikarenakan sudah ada kordinasi pembagian stock secara merata dengan pihak RSUD MOH ANWAR kabupaten sumenep.

“Kalau stock oksigen tidak ada, sedangkan pasien membutuhkan penanganan awal dengan oksigen, yang jelas pasien tidak bisa ditangani dan masyarakat secara tidak langsung hanya menunggu ajal saja, ini kan tindakan pembunuhan namun berkedok aturan” ungkapnya dengan nada kesal

Ia berharap Pemerintah Kabupaten Sumenep Dalam Hal ini Dinas Kesehatan dan juga Komisi IV DPRD Sumenep untuk segera menyikapi dengan sigap dan cepat sehingga kejadian seperti ini tidak terulang kembali di pusat pelayanan kesehatan.

“Saya minta dengan tegas kepada bapak Bupati dan Wakil Bupati Sumenep,Dinas Kesehatan dan wakil rakyat yang berada di Komisi IV untuk segera menyikapi hal ini, karna hal ini jangan sampai memakan korban lagi selain keluarga saya”.tegasnya

Misbahul Umam (Sekretaris PDPM Sumenep)

Menurut Misbahul Umam, kekurangan tabung oksigen sebagai peralatan medis di Puskesmas bukan hanya sekadar masalah teknis, tetapi juga mencerminkan kegagalan sistemik dalam pengelolaan layanan kesehatan oleh Pemkab Sumenep, dalam hal ini khususnya Dinas Kesehatan.

“Sebagai aktivis yang peduli terhadap hak kesehatan masyarakat, saya melihat situasi ini sebagai bentuk kelalaian yang dapat berakibat fatal bagi pasien yang membutuhkan oksigen untuk menyelamatkan nyawa mereka saat diberikan pertolongan medis,” beber Misbahul Umam rabu (14/05/2025).

Misbahul Umam menduga kuat kondisi tersebut terjadi akibat lemahnya perencanaan dan pengelolaan logistik medis di tingkat daerah.

“Seharusnya Pemda memiliki sistem pemantauan dan distribusi yang ketat untuk memastikan ketersediaan pasokan oksigen medis di setiap Puskesmas. Jika terjadi kekurangan, harus ada solusi cepat untuk mengatasinya, bukan menunggu sampai muncul korban akibat keterlambatan suplai,” ungkap Umam.

Selain itu, alokasi anggaran kesehatan di banyak daerah sering kali tidak sesuai dengan kebutuhan riil di lapangan.

Pemkab lebih sering mengalokasikan dana untuk proyek infrastruktur besar yang bersifat seremonial ketimbang memastikan fasilitas dasar seperti masalah ketersediaan tabung oksigen yang memadai di pusat-pusat layanan kesehatan primer.

“Ini menunjukkan bahwa kesehatan masyarakat belum menjadi prioritas utama dalam kebijakan daerah,” tandas Umam yang juga sekretari Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Sumenep.

Hingga berita ini di naikkan, belum ada penjelasan secara resmi dari pihak puskesmas pragaan.

***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *