Sumenep Okaranews.id – Sosialisasi Survei Seismik Tiga Dimensi (3D) yang dilakukan oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama PT. KEI untuk eksplorasi dan eksploitasi Minyak dan Gas (Migas) di wilayah perairan dangkal West Kangean atau Kangean Barat, menuai polemik bahkan terjadi penolakan dari berbagai elemen masyarakat Kangean kali ini datang dari Dewan Pengurus Cabang Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia(DPC KPPI) Kecamatan Arjasa Sumenep Jawa Timur .
Nurul Fathanah Ketua KPPI Kecamatan Arjasa Menegaskan bahwa Eksplorasi Migas di perairan dangkal di west kangean sangat berdampak negatif terhadap kehidupan sosial ekonomi serta ekosistem laut di perairan tersebut.
“Ia menambahkan kegiatan tersebut akan memperkeruh wilayah khususnya bagi nelayan serta para perempuan pesisir yang sebagian hidupnya bergantung pada hasil laut,kegiatan eksplorasi migas hanya ber iming – iming kesejahteraan bagi masyarakat khususnya di wilayah pesisir pada faktanya mereka hanyalah korban kooprasi yang mengeruk keuntungan di laut kami “ujar Fat.
Maka Kami Atas nama KPPI Kecamatan Arjasa Menolak dengan keras survei seismek diwilayah West Kangean itu karena dampaknya sangat jelas bagi masyarakat sekitar terutama mereka para nelayan dan juga perempuan pesisir. Karena kami berkeyakinan bahwa perusahaan Eksplorasi migas hanya memikirkan Profit Oriented dan akan mengkesampingkan Dampak Sosial ekonomi serta ekosistem laut sebagaimana terjadi di pangerungan besar .
Perlu di sampaikan dari hasil penelusuran tim Redaksi Okaranews.id bahwa survei seismik diwilayah Kangean barat ini akan dilakukan oleh PT. Kagean energy Indonesia (KEI) yang juga anak perusahaan dari PT energi Mega Persada Tbk. atau KEI merupakan bagian dari Grup Bakrie. dimana perusahaan ini juga yang mengelola eksploitasi Migas Blok Kangean, tepatanya di wiyalah Pagerungan Besar.
*****