Sumenep Okaranews.id – Pemerintah Kabupaten Sumenep Dalam hal ini Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa(DPMD)Kabupaten Sumenep Jawa Timur berkomitmen mengawal proses pembentukan Koperasi Merah Putih di seluruh desa di kabupaten sumenep baik di wilayah daratan maupun wilayah kepulauan. Setiap hari kita terjunkan tujuh tim ke desa-desa secara bergiliran, guna memastikan koperasi merah putih terbentuk sesuai target pemerintah pusat.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sumenep, Anwar Syahroni Yusuf mengungkapkan bahwa tahapan pendirian koperasi sudah berjalan aktif dan menunjukkan progres positif. “Hari ini saja ada tujuh desa yang sedang didampingi langsung. Ini berlangsung setiap hari,” ujarnya.
Jika seluruh proses berjalan lancar tanpa hambatan besar, pembentukan koperasi ditargetkan tuntas pada Juni 2025. Namun, Pemkab Sumenep menetapkan tenggat waktu maksimal hingga 4 Juli 2025 sebagai antisipasi. “Kita sudah siapkan jadwal dan pola pendampingan. Optimistis bisa selesai tepat waktu,” tambah Anwar.
Dalam proses ini, DPMD tidak berjalan sendiri. Pembentukan Koperasi Merah Putih melibatkan kerja kolaboratif bersama sejumlah OPD seperti Dinas Koperasi UKM dan Perindag, Dinas Perikanan, dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian. Masyarakat desa juga dilibatkan sejak awal.
Koperasi Merah Putih dirancang sebagai penggerak ekonomi desa berbasis potensi lokal. Sektor unggulan yang jadi fokus antara lain pertanian, peternakan, dan perikanan. Setiap desa diharapkan mampu membentuk koperasi yang sesuai dengan kekayaan sumber daya masing-masing.
Selain mendampingi pembentukan struktur organisasi koperasi, tim juga membantu menyusun rencana usaha hingga strategi pemberdayaan masyarakat. Menurut Anwar, koperasi ini bukan sekadar formalitas administratif, tapi harus benar-benar hidup dan berdampak bagi warga.
Dari sisi pembiayaan, pemerintah pusat dikabarkan akan memberikan dukungan dana sebesar Rp3 hingga Rp5 miliar per koperasi. Meski belum final, informasi tersebut cukup mendorong semangat desa-desa untuk bergerak cepat. “Kita menindaklanjuti dengan serius di daerah,” kata Anwar.
Program ini merupakan bagian dari instruksi Presiden RI dan kementerian terkait. Bupati Sumenep, menurut Anwar, sejak awal sudah mewanti-wanti seluruh desa untuk tidak menyia-nyiakan momentum pembentukan koperasi tersebut.
Termasuk desa-desa di kepulauan, Anwar memastikan bahwa proses pembentukan koperasi sudah mulai berjalan. Tim pendamping tidak membedakan antara daratan dan kepulauan dalam jadwal pendampingan harian mereka.
Dengan pola kerja harian yang terstruktur dan melibatkan lintas sektor, Pemkab Sumenep yakin pembentukan Koperasi Merah Putih bisa rampung tepat waktu. Lebih dari itu, koperasi ini diharapkan menjadi fondasi kuat untuk ekonomi desa yang mandiri dan berkelanjutan.
“Ini bukan sekadar program, tapi bagian dari kebijakan strategis nasional,” pungkasnya.