Sumenep Okaranews.id – Sosialisasi Survei Seismik Tiga Dimensi (3D) yang dilakukan oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama PT. KEI untuk eksplorasi dan eksploitasi Minya dan Gas (Migas) di wilayah perairan dangkal West Kangean atau Kangean Barat, menuai polemik bahkan terjadi penolakan dari berbagai elemen masyarakat Kangean kali ini datang dari Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah(PCPM) Arjasa
Fadli Ketua Pemuda Muhammadiyah Arjasa menyampaikan, Eksplorasi Migas sangat berdampak negatif bagi kepulauan kangean sudah terjadi sekitar Tahun 1985, baik soal ekonomi, Sosial dan rusaknya ekosistem laut. Hal itu terjadi, karena dari kegiatan eksplorasi Migas itu, justru memperkeruh keadaan wilayah, nelayan yang terdampak langsung hanya diiming imingi saja jauh dari kata sejahtera
Fadli panggilan akrabnya, “Awalnya masyarakat berharap dengan adanya eksplorasi Migas bisa hidup lebih sejahtera, namun malah menjalani hidup yang lebih sengsara,
Banyak warga kepulauan yang malah jadi TKI,”ujarnya.
Maka dengan ini kami tegas menolak Survei Seismek diwilyah West Kangean itu, karena kita punya rujukan seperti di Pagerungan Besar misalnya, perusahaan itu yang dipikirkan hanyalah Profit Oriented, mengesampingkan dampak soisal dan ekonomi masyarakat dan kami akan terus kawal ini ,”tambahnya.
Perlu diketahui bahwa survei seismikdiwilayah Kangean barat iniakan dilakukan oleh PT. Kagean energy Indonesia (KEI) yag juga anak perusahaan dari PT energi Mega Persada Tbk. atau KEI merupakan bagian dari Grup Bakrie. dimana perusahaan ini juga yang mengelola eksploitasi Migas Blok Kangean, tepatanya diwiyalah Pagerungan Besar.
*****