Sumenep adalah salah satu kabupaten di Jawa Timur. Letak Kabupaten Sumenep berada di ujung timur Pulau Madura. Luas wilayah Sumenep sekitar 2.093,47 kilometer persegi Sumenep mendeklarasikan diri sebagai Kota Keris pada tanggal 31 Oktober 2013 atau bertepatan dengan Hari Jadi Sumenep. Sumenep sebagai kota keris telah di akui oleh UNESCO ( Organisasi Pendidikan,Ilmu Pengetahuan Dan Kebudayaan Persyarikatan Bangsa – Bangsa) Sebagai Pengrajin Keris Terbanyak Di dunia.
Di Sumenep Keberadaan Keris Sudah ada sejak abad ke 13 Pada Masa Pangeran adipoday ( Nama Asli Ario baribin ) Raja Sumenep yang ke 12 yang berkuasa dari tahun 1399-1415 .Keberadaan Keris Kemudian Di lanjutkan oleh putra pangeran adi poday yaitu jokotole dan di masa itu keris merupakan senjata perang . Joko tole di angkat menjadi anak angkat empu kelleng ( pandai besi yang menetap di pakandangan bluto ) hingga saat hingga pelestarian pembuatan keris masih berlanjut khususnya di desa aeng tong – tong kecamatan saronggi yang merupakan desa pengrajin keris terbanyak, Dan Uniknya Di Desa Aeng Tong-Tong tersebut Ada Empu ( Pengrajin Keris ) Perempuan Satu – Satunya Di Indonesia bahkan Dunia . Pembuatan Keris Di desa tersebut meraih penghargaan dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022 yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Sehingga Sudah selayaknya Kabupaten Sumenep Mendapatkan Julukan Sebagai Kota Keris.
Adapun Makna Dan Filosofi Keris Sumenep
Keris Di kabupaten Sumenep Merupakan Warisan Keraton yang wajib di lestarikan oleh para generasi penerusnya , Keris memiliki beragam bentuk yang di kenal di Pamor , Adapun Makna Dan Filosofi Dari Pamor Keris Yaitu :
Keris lurus sebagai lambang keteguhan hati dan kekuatan iman. Bentuk keris tersebut juga melambangkan kepercayaan dan kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.
Keris luk tiga sebagai lambang permohonan kepada Tuhan supaya cita-cita (duniawi dan rohani) dapat tercapai dan semua rintangan teratasi.
Keris luk lima sebagai lambang permohoanan kepada Tuhan supaya pemilik keris diberikan kemampuan lancar berbicara dan orang yang diajak berbicara terpikata atau terpengaruh.
Keris luk tujuh sebagai lambang permohonan kepada Tuhan supaya pemilik keris memiliki wibawa dalam berbicara, perintah ditaati, perkataan mempengaruhi lawan bicara, dan bentakan membuat takut orang yang mendengar.
Keris luk sembilan sebagai lambang permohonan kepada Tuhan supaya pemilik keris memiliki wibawa besar dan kharisma. Tujuannya supaya dapat menjadi pemimpin yang baik supaya anak buahnya segan dan taat kepadanya.
Keris luk sebelas sebagai lambang permohonan kepada Tuhan supaya pemilik keris memiliki ambisi dalam usahanya meraih kedudukan yang tinggi, baik ekonomi maupun sosial.
Keris luk tiga belas sebagai lambang permohonan kepada Tuhan supaya pemilik keris agar memiliki stabilias dalam jiwa maupun kedudukan sosialnya.
Lokasi empu berada di sejumlah titik di Kecamatan Saronggi. Ratusan keris dari para empu itu sudah banyak yang dihasilkan. Sebagian keris-keris tersebut saat ini berada di Disbudparpora Sumenep. Banyaknya para pembuat keris di Sumenep tak lepas dari budaya nusantara. Seperti diketahui, banyak daerah di seluruh Indonesia yang memiliki kemampuan membuat keris. Namun, pelestarian keris ternyata hanya ada di Sumenep. Sehingga Sumenep menjadi terbesar di Indonesia.
Pembuatan keris di Sumenep tidak hanya asal membuat, akan tetapi disesuaikan dengan pesanan para kolektor. Sehingga para pembuat keris bisa membuat beragam model sesuai dengan keinginan para pemesan. Ada gaya Majapahit, model keris Mataram, serta juga ada keris model Madura sendiri. Keris dari Sumenep tidak terjual di wilayah lokal saja. Akan tetapi sudah dijual ke luar negeri seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.
Hal itu semakin mengokohkan bahwa keris Sumenep sudah dikenal di berbagai negara. dalam rangka meneguhkan Sumenep sebagai Kota Keris, pemerintah kabupaten memfasilitasi dengan mendeklarasikan diri menjadi Kota Keris. Deklarasi tersebut pada 31 Oktober 2013 lalu bertepatan dengan Hari Jadi Sumenep. Untuk mengapresiasi para pengrajin dan pelestarian pusaka keraton sumenep di laksanakan agenda rutin tahunan yaitu prosesi Pejamasan pusaka keraton Sumenep ( keris , tombak dan lain – lain ) serta pusaka leluhur desa aeng tong-tong kecamatan saronggi dalam agenda kalender event pemerintah sumenep setiap tahun menjelang hari jadi kabupaten sumenep.
*****