Berita  

Proyek Bronjong “Siluman” Rusak Struktur Sungai, Warga Geram: Jangan Permainkan Nasib Kami!

Foto ilustrasi proyek siluman di belakang Bangunan Rumah Sakit BHC Sumenep

SUMENEP, OkaraNews.id – Proyek pemasangan bronjong yang dikerjakan secara sembunyi-sembunyi dan tanpa papan informasi alias proyek “siluman” di Dusun Toros, Desa Babbalan, Kecamatan Batuan menuai protes keras dari warga. Alih-alih melindungi lingkungan, proyek ini justru merusak struktur alami sungai dan membahayakan pemukiman warga sekitar.

Masyarakat menilai pengerjaan bronjong ini dilakukan asal jadi, tanpa perencanaan matang dan pengawasan yang ketat. Kondisi ini memicu keresahan mendalam karena aliran sungai berubah, tebing makin rawan longsor, dan jalan akses warga menjadi rusak.

“Kami heran, proyek ini seperti siluman, tidak jelas siapa pelaksananya, tidak ada papan proyek, dan hasilnya malah merusak. Kami yakin ada oknum pekerja nakal yang bikin masyarakat makin kesal karena kerjanya asal-asalan,” ujar salah seorang warga (salahsatu tokoh terkemuka di Desa Babbalan) dengan nada kecewa.

Pantauan di lapangan menunjukkan bronjong dipasang tanpa fondasi yang kuat, batu isian dipilih seadanya (minim) sehingga banyak rongga di dalam kawat beronjongnya, dan beberapa titik bronjong sudah tampak miring dan terancam ambruk. Warga menduga pengerjaan ini hanyalah formalitas untuk menghabiskan anggaran, tanpa niat tulus menjaga lingkungan.

Masyarakat mendesak agar pihak berwenang, termasuk DPRD dan Pemkab Sumenep, segera turun tangan, mengusut proyek ini, dan menindak tegas oknum nakal yang bermain-main dengan proyek vital.

“Kami minta proyek seperti ini jangan hanya formalitas dan merugikan rakyat kecil. Sungai ini sumber kehidupan kami, jangan dirusak seenaknya!” tambah warga lainnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi resmi dari pihak pelaksana proyek maupun instansi terkait. Ketika tim redaksi bertanya ke pengawasnya dijawab bahwa pengerjaan ini atas intruksi BBWS Jatim tanpa menyebutkan ini dalam bentuk kontraktual apa bagaimana.

***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *