Sumenep Okaranews.id– Pengurus Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Kabupaten Sumenep Menggelar seminar dan forum diskusi yang bertajuk Ruang Aman Literasi dengan mengusung tema Ruang Aman di Zona Merah Pelecehan Seksual, Tubuh Bukan Konsesi Mari Menggugat Normalisasi , bertempat di Caffe Tanean Sumenep pada hari Minggu (15/6). Acara ini dihadiri oleh 30 Siswa Siswi dari 10 SMA di Kabupaten Sumenep Jawa Timur. Kegiatan ini menjadi ruang dialog terbuka mengenai urgensi peecehan seksual yang merebak dan mulai dinormalisasi.
Bupati Kab. Sumenep yang dalam hal ini kehadirannya diwakili oleh Bapak Mohammad Shodiq M.Pd dari Dinas Pendidikan Kab. Sumenep turut hadir sebagai tamu kehormatan. Dalam sambutannya Bapak Mohammad Shodiq M.Pd. mengapresiasi PD IPM Kab. Sumenep karena telah berani mengambil langkah tegas dalam melawan pelecehan seksual yang mulai dinormalisasi.
“Ia berharap dengan terselenggaranya Ruang Aman Literasi ini, mampu berangsur mengubah zona merah menjadi zona hijau” ujar Shodiq.
Secara resmi acara ini dibuka oleh Bapak Mohammad Shodiq M.Pd. didampingi oleh Ketua Umum PD IPM Kab. Sumenep dan dilanjutkan dengan penandatanganan petisi sebagai bentuk perlawanan terhadap pelecehan seksual di Indonesia khususnya Kabupaten Sumenep.

Sementara Itu Aura Intan Wulandari Ketua Umum PD IPM Kab. Sumenep dalam sambutannya menyampaikan alasan utama digelarnya Ruang Aman Literasi dengan tema “Ruang Aman di Zona Merah Pelecehan Seksual, Tubuh Bukan Konsesi Mari Menggugat Normalisasi” bukan lain karena mengangkat dari permasalahan konkrit yang hidup di masyarakat. dari data dari Komisi Nasional Perlindungan Perempuan menyatakan bahwa setiap jam nya minimal ada 1 perempuan yang mengalami pelecehan seksual. Dan Sumenep menjadi kabupaten yang tidak terkecuali” ujarnya.
Ia Menambahkan Kasus pelecehan seksual justru terjadi di ruang aman seperti sekolah, kantor bahkan rumah. sehingga hadirnya Ruang Aman Literasi memberikan kenyamanan dan keamanan bagi Pelajar” Pungkas Intan
Turut menghadirkan pula di acara tersebut Bripda Ach. Rahftani Abhynaya S, Banik Unit PPA Satreskrim Polres Sumenep sebagai pemateri yang membahas pelecehan seksual berdasarkan kacamata hukum. Dan Ketua Umum Forum GenRe Indonesia Kab. Sumenep, Rezal Bagas Adini P, sebagai pemateri yang mengulik definisi, jenis dan macam-macam pelecehan seksual.
Sesi kedua diisi dengan Focus Group Discussion dimana peserta dibagi menjadi beberapa kelompok dan masing-masing kelompok bertugas untuk menganalisis sebuah kasus factual. Antar kelompok saling menyuarakan pendapat dan bertukar aspirasi.
Berdasarkan partisipasi aktif dan gagasan yang dianggap paling inspiratif, panitia menetapkan Riki Fahrul Andika siswa kelas XI dari MAN 1 Sumenep sebagai peserta terbaik. Riki melontarkan pertanyaan dan aspirasi kritis mengenai pelaksanaan sistem hukum di Indonesia yang dinilai kurang mengayomi rakyat kecil. Ia juga menunjukkan ketajaman analisis dalam sesi tanya jawab bersama narasumber.
Penghargaan diberikan langsung oleh Ketua Umum PD IPM Kab. Sumenep pada sore hari sebelum penutupan acara.
Dalam Acara ini di hadiri Pula oleh sejumlah tokoh di antaranya Ketua PDM Sumenep , dan Perwakilan PW IPM Jawa Timur . Acara Ruang Aman Literasi Batch I bukan sekedar forum diskusi melainkan bentuk keberanian dalam melawan Pelecehan Seksual. Ia berharap paska kegiatan ini, peserta dapat lebih massif menyuarakan dan berani mendukung kebenaran serta menyebarluaskan ilmu bermanfaat ke sekitarnya.
*****